Hidup terlalu berharga untuk dilalui dengan penyesalan dan kesedihan. Akhir-akhir ini gue merasa gue semakin menjadi waras (?) . Post...

A little Thing That makes Happiness


Hidup terlalu berharga untuk dilalui dengan penyesalan dan kesedihan.

Akhir-akhir ini gue merasa gue semakin menjadi waras (?) . Postingan-postingan gue mendadak jadi sejenis mario tebu. Ngomong-ngomong soal tebu, gue udah lama banget ga minum air tebu. Jadi pengenn deh... Disini kayaknya kok jarang ya yang jual air tebu. Jadi kangen deh sama Pontianak. #plaaak mulai lagi deh galau galau nya.

Oh ya, gue pengen cerita lagi sedikit tentang kehidupan gue sekarang yang jauh dari keluarga. Beda pulau dan dipisahkan lautan #eaaa
Ya... Sekarang gue ini sudah resmi menjadi anak kos di pulau yang masih terasa asing bagi gue. Gue jauh dari keluarga, jauh dari rumah, dan gue mesti adaptasi dilingkungan baru ini. Semuanya sendiri. Benar-benar sendiri. Jujur, gue sampe sekarang masih ga percaya kalo gue sekarang hidup sendiri. Makan cari sendiri. Ga ada yang ngurusin. Semua memang berjalan perlahan-lahan dengan lancar, tapi bagi gue... tetep aja masih serasa mimpi.

Dari kehidupan gue yang sekarang, gue bener-bener ngerasain jauh lebih dewasa dan mandiri dari sebelumnya. Gue disini lebih banyak merenungkan setiap hari yang gue jalanin. Bukan berarti kehidupan disini lebih buruk dari kehidupan gue sebelumnya. Ga gitu... Setiap sesuatu yang terjadi pasti ada sisi positifnya. Dan gue pengen ngeshare sisi positif yang gue dapet.

Gue bahagia karena sekarang gue bisa lebih mengontrol emosi gue didepan orang.
Gue bahagia karena gue bisa mengatur waktu gue dengan baik.
Gue bahagia karena teman-teman gue selalu membuat gue tertawa.
Gue bahagia karena gue udah tau mana teman yang teman dan mana teman yang cemen.
Gue bahagia karena gue bisa masukin benang ke jarum dengan cepat.
Gue bahagia karena gue bisa makan fuyunghai di hari minggu.
Gue bahagia karena video speaking gue jadi dengan sangat bagus.
Gue bahagia karena berhasil bikin teman gue terharu di hari ulang tahunnya.
Gue bahagia karena ada teman yang nolongin gue dikala gue susah.
Gue bahagia karena gue tau apa yang selanjutnya harus gue kerjakan.
Gue bahagia karena sekarang rak buku gue rapi.
Gue bahagia karena bisa minum teh anget dimalem hari.
Gue bahagia karena orangtua gue nelpon gue.
Gue bahagia karena gue sms an sama adek gue.
Gue bahagia karena gue dapet kamus baru.
Gue bahagia karena bisa nongkrong di realino di sore hari sambil liatin langit.
Gue bahagia...

Mungkin bagi kalian itu cuma hal-hal kecil yang ga berarti apa-apa. Dan mungkin kalian heran kenapa hal-hal ga penting itu membuat gue bahagia...
Sebenarnya, gue selalu bahagia bahkan disaat gue sedih sekalipun. Kenapa bisa begitu? Karena gue selalu berusahan bersyukur dengan apa yang udah gue dapet, dengan apa yang udah gue jalanin.
Mungkin bersyukur itu selalu saja terlupakan dalam kehidupan, padahal jika kita bersyukur, kita bisa memandang hidup dengan lebih indah.
Gue bukan mau jadi sok bijak atau apalah yang bernada negatif. Tapi ini adalah pelajaran yang gue dapet dikala gue jauh dari orang-orang terdekat gue. Pelajaran yang gue dapet ketika gue berada di daerah orang. Gue disini sendiri, dan gue mungkin bakal lebih banyak sedihnya kalau gue ga pernah bersyukur.

Perasaan gue campur aduk. Kadang kalau lagi jalan di mall terus ngeliat keluarga yang lagi makan bareng, rasanya sedih banget. Gue pengen kayak mereka. Pengen banget. Tapi gimana caranya? Keluarga gue jauh. Dulu waktu masih di rumah, setiap ada waktu luang gue malah ngurung diri dikamar lalu keluar kamar pas jam jam makan atau pengen mandi aja. Waktu buat keluarga sama sekali ga gue manfaatin.Sekarang dikala gue jauh dari mereka, gue menyesal. Betapa sia-sianya waktu itu...
Pas gue ga sengaja liat adek-adek SMA yang baru masuk, gue jadi teringat sama adek gue. Dulu waktu gue masih ada banyak waktu dengan dia, gue malah jarang banget ngomong. Seringnya ya bertengkar lalu maki-makian. Sekarang? Sms an sama dia aja rasanya senang banget. Rasa kangen gue sama keluarga gue itu bener-bener ga bisa gue tutupi.

Dari sini gue belajar banyak hal. Hal tadi cuma sebagian kecil yang gue dapat disini... Lagi-lagi gue bersyukur dan bersyukur karena gue masih dikasih kesempatan untuk berubah menjadi orang yang lebih baik.


0 comments:

Hai kawan... Pernahkah kau renungkan sejenak apa yang sudah kau lalui selama ini? Sadarkah betapa banyak kasih Tuhan mengalir di dalam hid...

Setiap Orang Adalah Malaikat

Hai kawan...
Pernahkah kau renungkan sejenak apa yang sudah kau lalui selama ini?
Sadarkah betapa banyak kasih Tuhan mengalir di dalam hidupmu?
Seberapa sering kau bersyukur atas setiap rahmat Tuhan yang kau dapatkan?

Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Yoh 4:8

Aku...
Dulu aku bukanlah aku yang sekarang.
Tidak mengerti apa itu peluh yang orang-orang katakan.
Tidak menyadari kenapa seratus rupiah begitu berarti bagi mereka
Tidak memperdulikan arti dari tetesan keringat yang jatuh di wajah orangtuaku
Tidak tahu mengapa mulutku bekerja lebih cepat dari pada otakku
Tidak pernah mendengar apa yang hati kecilku teriakkan
Tidak... Dulu aku bukanlah aku yang sekarang. Aku.

Lihatlah! Kau punya mata bukan? Tidak kah kau melihat bahwa mereka menangis tanpa air mata?
Tidak kah kau lihat bahwa mereka sedang bersusah payah?
Tidak kah kau lihat bahwa tangisan itu sungguh memanggil kita?
Lihatlah! Kau punya mata bukan?

Dengarlah! Kau tidak tuli bukan? Sadarkah kau bahwa mereka membisikkan kata kepada kita?
Sadarkah kau bahwa mereka merintih di bawah setiap tawa kita?
Sadarkah kau bahwa suara hati kau sedang memberontak?
Dengarlah! Kau tidak tuli bukan?




2 comments: